ss

Pasang Iklan Anda Disini

Minggu, 07 November 2010

Rise and Shine



Oh wary heart of mineRise and Shine Poem
It’s time to Rise and Shine!
Let go off the past and do not take a U-Turn
Live the moment of your choice
Rewind the past only to learn
and deafen the hurting noise!
Oh wary heart of mine..Rise and Shine!
Pray God for the strength to face
Open up and stay awake…
He’d shower blessings with lot of grace!
Give your heart & soul and do not repeat the mistake!
Oh wary heart of mine..Rise and Shine!
Be a world to someone and help them smile
Life is all about helping others
Make their stay beautiful and worthwhile!
After all they are your sisters and brothers!
Oh wary heart of mine..Rise and Shine!

Ecstasy of Living

i remember the days
when my mind used to be
overrun with emotions and thoughts
of all things good and the worst;

as time went by,
with each new day,
and with a brand new life to look forward to,
my mind emptied itself in a flash, just like that;

with a cup of coffee in hand,
i sit back and think about the yesteryears,
smiling at the change that has taken over me
and the life that i have been blessed with now;

strolling down the memory lane,
unafraid of the future,
blinded by the ecstasy of living
eventually, with eyes wide open,
i’ve come to understand, that
some things, including life, change for the better;

Attraction

The meadow and the mountain with desire
Gazed on each other, till a fierce unrest
Surged 'neath the meadow's seemingly calm breast,
And all the mountain's fissures ran with fire.
A mighty river rolled between them there.
What could the mountain do but gaze and burn?
What could the meadow do but look and yearn,
And gem its bosom to conceal despair?
Their seething passion agitated space,
Till lo! the lands a sudden earthquake shook,
The river fled: the meadow leaped, and took
The leaning mountain in a close embrace.

Sabtu, 06 November 2010

Sobat,

Keluarga kaya, banyak. Keluarga
terpandang, juga banyak. Belum lagi
keluarga-keluarga lainnya yang
dilabeli harmonis, berpendidikan,
dan berencana.

Namun, berapa banyakkah keluarga
yang bahagia?

Keluarga kaya, banyak. Keluarga terpandang, juga banyak. Belum lagi keluarga-keluarga lainnya yang dilabeli harmonis, berpendidikan, dan berencana. Namun, berapa banyakkah keluarga yang bahagia?
Sepertinya, kian hari keluarga bahagia makin sedikit. Kok bisa?
Banyak kasus pembunuhan, pertengkaran, dan persidangan yang melibatkan keluarga sendiri terjadi di sekitar kita. Anak membunuh ibu, ibu membunuh anak-anaknya, suami membakar istrinya, istri memutilasi suaminya, dan sebagainya.

Dunia ini terasa kacau dan tidak indah lagi dilihat. Bahkan, mungkin jadi tidak indah lagi untuk ditempati sehingga banyak orang memutuskan mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Naudzubillahi min dzaalik.
Saat ditanyakan penyebab semua kekacauan itu, muncullah pasal-pasal yang tidak bisa diterima nalar. Hanya gara-gara menangis terus, sang ayah tega membanting buah hatinya yang masih batita. Hanya gara-gara uang seribu rupiah, tukang parkir rela menghabisi temannya sesama tukang parkir. Gejala apakah ini?
Kalau kita telusuri, semuanya berawal dari rumah, dari keluarga, entah itu keluarga kaya atau keluarga miskin. Yang jelas, mereka tidak merasakan kebahagiaan di dalam keluarga.
Tidak ada senyum di tengah-tengah kebersamaan mereka. Tidak ada kehangatan yang menyelimuti kekakuan hubungan di antara mereka. Ke manakah mereka harus mencari kebahagiaan itu? Seperti apakah gambaran kebahagiaan yang seharusnya mereka rasakan bersama keluarga?
Siapa pun berhak bahagia. Seorang ibu berhak bahagia, demikian juga seorang bapak. Keduanya jadi sumber kebahagiaan anak-anak mereka. Kebahagiaan dimulai dari dalam rumah, dari keluarga. Lalu, seperti apakah keluarga bahagia itu?
Berikut ini dapat dikatakan sebagai tips keluarga bahagia.

Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Syukur
Hanya Allah-lah sumber kebaikan dan kebahagiaan. Maka, pujilah Dia dengan penuh rasa syukur atas kebaikan yang kita terima. Sesungguhnya, Allah tidak memerlukan pujian dari kita karena dengan dzat-Nya Dia Maha Terpuji. Jika kita bersyukur, itu hanya untuk kebaikan kita sendiri.

Manusia telah dianugerahi pendengaran, pelihatan, dan hati. Sayangnya, hanya sedikit dari mereka yang bersyukur. Bersyukur di sini adalah mengoptimalkan anugerah yang telah diterima sehingga dengan potensi yang ada setiap orang memiliki modal sama untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak.
Jika yang terjadi adalah sebaliknya, berarti kita belum menjadi ahli syukur.

Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Sabar
Orang yang bahagia adalah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang senantiasa bersabar ketika dihadapkan pada ujian dan cobaan. Sesungguhnya, bersabar itu tidak ada batasnya. Hanya manusia sendiri yang membatasi kemampuannya untuk bersabar.
Bersabar memang bukan pekerjaan mudah, namun hal itu tidak mustahil untuk dilakukan.

Keluarga Bahagia, Keluarga Qanaah
Qanaah artinya merasa cukup dan merasa puas atas segala yang sudah didapatkan. Seseorang yang memiliki sifat ini akan selalu merasa cukup, tidak kekurangan. Namun, tidak berarti ia termasuk orang yang tidak memiliki mimpi, cita-cita, dan semangat untuk meraih sesuatu yang baru. Bukan itu.
Ia sama halnya dengan orang kebanyakan, memiliki sesuatu yang ingin dicapai. Namun, ia memilikikelebihan dalam hal menerima apa yang sudah ia dapatkan. Dengan demikian, insya Allah ia akan terhindar dari ambisi mengambil sesuatu yang bukan haknya.

Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Taat
Sesungguhnya, kebahagiaan yang paling bahagia adalah panjang umur dalam ketaatan kepada Allah. Oleh sebab itu, biasakanlah kita berdoa agar dikelompokkan ke dalam golongan orang-orang yang selalu ada dalam ketaatan kepada Allah.
Keluarga yang senantiasa menjalankan irama kehidupannya dalam ketaatan kepada Allah insya Allah ia akan senantiasa mendapatkan pertolongan Allah untuk semua ujian yang dihadapinya.

Keluarga Bahagia, Keluarga Ahli Nasihat-Menasihati
Orang yang ingin selalu mendapatkan keberuntungan dalam keluarganya akan sangat berjuang untuk memegang teguh keimanannya, melakukan kebaikan-kebaikan, dan saling menasihati dalam kebaikan dengan penuh kesabaran.
Memberikan nasihat tidak hanya berlaku bagi seorang suami kepada istri, orang tua kepada anak-anaknya, ataupun orang tua kepada anak muda.

Nasihat bisa dilakukan sebaliknya, dari istri kepada suami, anak-anak kepada orang tua, dan anak muda kepada orang tua. Dalam hal ini, diperlukan kelapangan hati untuk menerima nasihat dari siapa pun jika hal itu benar adanya.
Selain itu, diperlukan ilmu agar nasihat yang disampaikan menjadi berdaya, bukan asal bunyi yang akhirnya dapat menyakiti.
Itulah lima dari beberapa alat ukur kebahagiaan sebuah keluarga. Semoga yang lima ini dapat dijadikan tips keluarga bahagia Anda.

Memulai kehidupan dengan penuh kasih sayang dan bermuara dalam kebahagiaan sejati, bukan kebahagiaan semu yang dapat menipu mata. Selamat menikmati indahnya hidup ini dengan syukur, sabar, qanaah, taat, dan nasihat.

Kamis, 28 Oktober 2010


WUDHU

Pelaksanaan ibadah sholat adalah saat di mana seorang hamba sedang bermunajat kepada Yang Maha Suci, Allah swt. Oleh karena itu sebelum sang hamba melakukan munajat tersebut diharuskan untuk terlebih dahulu mensucikan diri yaitu dengan cara berwudhu kalau memang ia hanya mengalami hadats kecil. Akan tetapi kalau ia mengalami hadats besar maka diharuskan mandi.

Rukun-rukun (yaitu perkara-perkara yang harus dipenuhi dalam) wudhu ada 6 yaitu:

1. Niat, yaitu menyatakan di dalam hati “saya niat menghilangkan hadats kecil sebagai kewajiban karena Allah” atau “saya niat bersuci dari hadats kecil sebagai kewajiban karena Allah”. Atau “saya niat melaksanakan kewajiban berwudhu karena Allah”. Niat itu dilakukan ketika membasuh muka, baik membasuhnya dari bagian atas muka atau bagian tengah, maupun bagian bawah dari muka. Apabila ada bagian muka yang dibasuh sebelum niat maka bagian tersebut harus diulangi basuhannya setelah niat.
Bagi seseorang yang menderita penyakit yang membuatnya batal terus menerus seperti penyakit beser (air kencing yang merembes terus menerus) dan sejenisnya, atau wanita yang mengalami darah penyakit niatnya berbeda yaitu dengan menyatkan di dalam hatinya “saya niat berwudhu sebagai kewajiban untuk dibolehkan sholat”. Dia tidak boleh niat menghilangkan hadats kecil karena dengan kondisinya seperti itu hadatsnya terus menerus bahkan ketika dia berwudhu sehingga tidak akan hilang dengan wudhunya. Diharuskan pula bagi orang seperti itu untuk melaksanakan wudhu setelah masuk waktu sholat kemudian membersihkan najisnya dan membalut tempat keluar najis sehingga najisnya tidak mengenai pakaian sholat atau anggota badannya yang lain.

2. Membasuh muka. Batasan muka dari atas ke bawah adalah antara tempat tumbuh rambut hingga ujung dagu, dan dari samping antara kedua telinga. Diharuskan membasuh muka dengan melewati batasan di atas dan tidak terdapat sesuatu yang menghalangi air mengenai seluruh kulit muka sehingga diyakini bahwa seluruh bagian muka telah terbasuh.

3. Membasuh dua tangan hingga dua siku. Dalam membasuh kedua tangan ini harus diyakini bahwa air basuhan mengenai seluruh bagian tangan dari ujung jari sampai siku dan tidak boleh terdapat sesuatu yang menghalanginya bahkan kotoran yang terdapat di bawah kuku apabila keberadaannya menghalangi air sampai ke ujung jari ia harus dibersihkan, kalau tidak dibersihkan maka wudhunya menjadi tidak sah yang mengakibatkan sholatnya tidak sah pula.

4. Mengusap sebagian kepala atau rambut dengan tangan yang telah dibasahi. Batas rambut yang diusap ialah rambut yang berada dibagian kepala, bukan rambut yang berada di luar batas kepala bagi pemilik rambut yang panjang.
Perlu dijelaskan perbedaan membasuh dengan mengusap. Mengusap ialah meletakkan atau menggerakkan tangan yang telah dibasahi dengan air di bagian mana saja dari kepala tanpa harus ada air yang mengalir atau bergerak di atas kepala. Sedangkan membasuh ialah menyiramkan anggota wudhu yang harus dibasuh dengan air sehingga terdapat air yang mengalir atau bergerak pada anggota tersebut.

5. Membasuh dua kaki hingga dua mata kaki. Sebagaimana halnya dengan tangan kedua kaki terdapat kuku-kuku jari kaki yang terkadang menyimpan kotoran. Kotoran tersebut harus dibersihkan agar air basuhan mengenai ujung-ujung jari kaki yang terletak di bawah kuku, kalau tidak maka wudhunya menjadi tidak sah yang berakibat solatnya tidak sah pula.

6. Tertib. Yaitu berurutan dalam melaksanakan basuhan-basuhan sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Selain perkara-perkara di atas yang harus dipenuhi ketika berwudhu, ada perkara-perkara yang disunnatkan untuk dilakukan ketika berwudhu yaitu membaca bismillah ketika hendak memulai berwudhu, membasuh kedua telapak tangan ketika membaca bismillah, berkumur-kumur, bersiwak, memasukkan air ke dalam hidung lalu menyemprotkannya kembali, mengusap seluruh kepala, mengusap kedua telinga dengan tangan yang basah, mendahulukan anggota wudhu yang kanan daripada yang kiri, menggosok-gosok setiap anggota wudhu yang dibasuh, melakukan basuhan atau usapan hingga tiga kali, dan membaca do’a setelah wudhu sekurang-kurangnya sebagai berikut: “asyhadu an laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warosuuluh”.

David McClelland, seorang pakar psikologi sosial, mengungkapkan hasil penelitiannya yang menyimpulkan sebuah teori bahwa cerita dongeng untuk anak sebelum tidur sangat mempengaruhi prestasi suatu bangsa. McClelland memaparkan penelitiannya terhadap dua negara terkuat abad 16 yaitu Inggris dan Spanyol.
Cerita anak di negara Inggris kaya akan muatan spritualitas dan motivasi untuk maju. Sebaliknya, Cerita anak di Spanyol penuh dengan muatan yang membuat anak terlelap dan ternina-bobokan. Dari begitu banyak cerita dari berbagai negara yang dikumpulkan McClelland dan kemudian diteliti, menunjukkan bahwa negara yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi adalah negara yang memiliki cerita dongeng anak mengandung need for achievement ( kebutuhan berprestasi) yang tinggi.
Cerita si Kancil dan Mental Bangsa Indonesia
Kemudian salah satu guru besar fakultas budaya universitas Indonesia, Ismail Marahaimin, mengungkapkan hasil penelitian yang senada. Dongeng si Kancil Mencuri Mentimun yang sangat populer di Indonesia bisa jadi adalah salah satu penyebab bobroknya mental pemimpin bangsa. Kancil mencerminkan tokoh yang cerdas tapi licik. Secara tidak disadari cerita ini akan melekat dalam alam bawah sadar anak-anak bahwa mental tokoh seperti kancil patut ditiru.
Oleh karena itu,perlu digalakkan kembali dongeng anak-anak yang memotivasi untuk berprestasi, yang mendidik dan menumbuhkan keinginan untuk maju.
Tugas Para Penulis, Pendidik, dan Orang Tua
Sudah selayaknya menjadi tugas para penulis Indonesia, untuk menciptakan cerita-cerita anak yang bermutu. Jika mulai hari ini saja Indonesia mampu menerbitkan karya sastra anak seperti yang dimiliki Inggris, maka jika merujuk pada penelitian McClelland, 25 tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh pesat.
Tentu hal ini juga tidak terlepas peran dari para pendidik dan orang tua, untuk membiasakan siswa dan putra-putrinya membaca cerita dongeng anak yang bermutu, yang mengandung semangat berprestasi lebih banyak lagi. Karena disadari atau tidak, mental bangsa beberapa tahun ke depan, adalah sangat dipengaruhi oleh mental yang disiapkan untuk anak-anak sekarang.
Para pendidik dan orang tua hendaknya benar-benar memilihkan bacaan-bacaan yang bagus untuk anak dan bisa dibacakan sebagai pengantar tidur atau saat anak mengalami kejenuhan belajar.
The last but not least... saat ini pun ada begitu banyak tontonan di TV yang sangat tidak mendidik (meski tidak semua), dari mulai tontonan sinetron, berita miring, dan masih banyak lagi.
Oleh sebab itu, sangat disarankan Anda untuk bisa memilah-milah yang mana yang layak ditonton dan yang mana yang tidak. Karena tanpa disadari, setiap tontonan bisa mempengaruhi mental Anda, dan juga keluarga. 

Kancil mencerminkan tokoh yang cerdas tapi licik.
Dongeng kancil yang sangat populer di Indonesia
bisa jadi adalah salah satu penyebab bobroknya
mental pemimpin bangsa
.

Bagaimana menurut Anda ? Berikan komentar
Anda kepada kami, dan mengunjungi situs ini : www.AnneAhira.com